Wednesday, April 11, 2012

membuat multiple iso mengunakan multiboot

Cara membuat multiple iso mengunakan multiboot


Saat-saat tertentu mungkin anda memerlukan booting dari flashdisk dikarenakan Windows anda ngadat atau pingsan diserang Virus yang semakin menjadi-jadi. Nah Terlebih agan g punya CD Roomnya waduh harus diakalin pakek USB???? Membuat USB booting sudah biasa saat ini, namun untuk membuat 1 FD bisa untuk booting banyak OS (ISO) memang masih jarang. Ada banyak cara untuk membuat multiboot flashdisk, diantaranya bisa menggunakan software MultiBootISOs.exe

======DENGAN PROGRAM MULTIBOOTISOS==================
Kita bisa menggunakan program Boot Multiple ISO Files from USB untuk membuatnya. Dengan bermodal 1 buah FD berkapasitas 8-16 GB kita besa memasukan tidak hanya 1 OS saja, bahkan bisa puluhan OS. Dengan program ini, kita bisa membuat FD supaya bisa booting berbagai macam OS. Adapaun untuk membuatnya paling tidak yang dipersiapkan adalah:

  • FD dengan kapasitas minimal 8 GB untuk mendukung banyak iso (format dalam format FAT32)
  • PC yang suport booting dari USB
  • Windows XP/Visat/7 untuk membikin USB booting
  • Program yang digunakan untuk membuat MultiBooting USB, MultiBootISOs.exe bisa di download di sini Download MultiBootISOs.exe
  • File-file iso yang akan kita masukan dalam pilihan OS multibooting USB kita, Nanti di akhir artikel saya sertakan File2 referensi OS dalam ISO apabila dibuthkan untuk di download:
  • Prosedure pembuatannya pun tidak terlalu rumit, berikut ini tahapannya:
    - Download file-file iso yang akan di bootable
    - Jalalankan *MultiBootISOs-v2.1.3.9.exe

    - pilih OSnya dan browse ke tempat dimana kamu menyimpan file isonya. setelah itu klik create
    - Setelah selesai maka akan ada konfirmasi untuk menambah OS lainnya apa tidak? klik yes apabila ingin membuat multi bootable OS Lanjutkan sampai selesai dan klik finish
    - Restart PC dan setting BIOS supaya bisa booting dari USB
    - pada menu bootloader pilih daftar iso yang mau dijalankan dan selamat menikmati, tampilan ketika boot di flashdisk
    sumber : http://cyborgrizki.wordpress.com

    Virus Partisi

    Kali ini saya akan berbagi info dan sekaligus pengalaman saya yaitu KOMPUTER saudara saya pernah terkena virus ini dan hampir banget membeli hardisk sebesar Rp. 1.200.000,00- , kemudian saya googling dan dapat artikel nya . Saya praktekkan artikel ini dan berhasil 100 % masbrooo :D . Untung saya inget sama temen blogger jadi saya berinisiatif menshare untuk pengetahuan agan semua.
    Nyokkk kita mulai ah xD :

    Program ini untuk yg kena virus partisi yang bandel (tidak hilang meskipun di Fdisk/Format) atau Smart Stealth Virus
    Sebelumnya saya jelaskan dulu mengenai Virus Harddisk/Partisi :
    Biasanya Virus Harddisk bersarang di SCS (Side,Cylinder,Sector) ini :
    Posisi partisi (SCS 0,0,1) <–Virus Partisi (Jump Code)
    Boot Sector (SCS 1,0,1) <–Virus Boot Sector (Jump Code)
    OS area (SCS 0,0,2 s/d SCS 0,0,63) <– Virus Body (TSR Body)

    Program ini betul2 menghapus partisi 100%, ini buat virus HD yg sangat susah dihilangkan (meskipun sudah di FDISK & FORMAT), selain itu program ini juga bisa mendeteksi adanya virus yg belum terdeteksi oleh Anti Viros, dan juga bisa menghilangkan partisi dual boot Linux & Windows, Cara pakai :

    Compile dengan C++ (EXE/COM files), jadikan HD pasien sebagai C: (master), gabung program ini dengan diskette DOS (clean DOS), Boot PC pake disket DOS tsb, trus panggil exe program ini, pilih hapus partisi, setelah terhapus boot ulang dan gunakan FDISK untuk create partisi atau bootable CD-ROM untuk clean install.

    Setelah clean install (udah ada systemnya), taruh program ini di C: panggil program ini kembali dan pilih ‘Simpan Partisi dan Boot Sector’, dengan demikian u bisa check HD anda dengan mengcompare data partisi dan boot sector dengan DAT yg sudah disimpan sehingga adanya perubahan 1 character-pun akan terdeteksi oleh program ini.


    **************
    #include <bios.h>
    #include <stdio.h>
    #include <string.h>
    #include <stdlib.h>
    #include <conio.h>
    #include <ctype.h>
    #define PARTITION 0
    #define BOOTRECORD 1
    unsigned char dbuf[512];unsigned char comp[512];char ch,cc;FILE *stream;
    int delpar(void);int testdisk(void);
    int saveall(void);int detected(void);
    int compare(void);int cleanarea(void);
    int diskread(int head);int diskwrite(int head);
    int cleans(int sect);int buffersave(char *files);
    int bufferread(char *files);
    int main(void)
    {printf(“\nDeathBrain Partition Protector & Recover Ver 0.0A.\n”);
    printf(“(c) Copyright DeathBrain 2002.\n\n”);
    printf(“[1]Simpan Partisi & Boot Sector.\n”);
    printf(“[2]Samakan Partition & Boot Sector dengan DAT.\n”);
    printf(“[3]Bersihkan OS Area Sector 0-0-2 to 0-0-63.\n”);
    printf(“[4]Hapus semua partisi.\n”);
    printf(“[5]Udahan ach…\n\n”);ch = getch();
    switch(ch) {
    case ’1′:saveall();break;
    case ’2′:detected();break;
    case ’3′:cleanarea();break;
    case ’4′:delpar();break;
    case ’5′:printf(“\nSelesai nyong…thx\n”);break;}
    return 0;}
    int delpar(void)
    {int i;
    printf(“\nGile luhhh serius..hapus partisi low semua ??? [y/n] “);ch = getch();
    if(ch==’y'||ch==’Y')
    {for(i=0;i<512;i++) {dbuf[i]=NULL;} cleans(PARTITION);
    printf(“\nSemua partisi low dah kehapos, boot ulang PC low.\n”);
    printf(“dan pake FDISK untuk bikin baru\n”); }else{printf(“\nBatal ni yee.\n”);}
    return 0;}

    int cleanarea(void)
    {int i,j;
    for(i=0;i<512;i++) {dbuf[i]=NULL;}
    for(j=2;j<63;j++){cleans(j);}
    printf(“\nOS area low sudah dibersihkan.\n”);
    return 0;}
    int recpar(void)
    {bufferread(“PAR.DAT”);
    diskwrite(PARTITION); printf(“\nPartisi low udeh diperbaharuin…\n”);
    return 0;}
    int recbot(void)
    {bufferread(“BOOT.DAT”);
    diskwrite(BOOTRECORD); printf(“\nBoot Sector low udeh diperbaharuin…\n”);
    return 0;}
    int saveall(void)
    {diskread(PARTITION);buffersave(“PART.DAT”);
    diskread(BOOTRECORD);buffersave(“BOOT.DAT”);
    printf(“Partition & Boot Sector ude kesimpen\n”);
    printf(“nama file PAR.DAT & BOOT.DAT\n”);
    return 0;}
    int detected(void)
    {if (compare()==0)
    {printf(“Data Partisi dan Boot Sector ente masih sama dengan DAT…\n”);}
    if (compare()==1)
    {printf(“Hah…partisi low berubah mann… !!!\n”);
    printf(“Restore [y/n] “);ch = getch();
    if(ch==’y'||ch==’Y')
    {recpar();}else{printf(“Partisi tidak diperbaharui !!!\n”);}
    }
    if (compare()==2)
    {printf(“Hah…Boot Sector ente berubah mann…!!!\n”);
    printf(“Restore [y/n] “);ch = getch();
    if(ch==’y'||ch==’Y')
    {recbot();}else{printf(“Boot sector tidak diperbaharui..!!!\n”);}
    } return 0;}
    int compare(void)
    {int i;
    bufferread(“PART.DAT”);diskread(PARTITION);
    for(i=0;i<512;i++)
    { if(dbuf[i]!=comp[i])
    {return 1;}}
    bufferread(“BOOT.DAT”);diskread(BOOTRECORD);
    for(i=0;i<512;i++)
    { if(dbuf[i]!=comp[i])
    {return 2;}}
    return 0;}
    int diskread(int head)
    {struct diskinfo_t dinfo;int result;
    dinfo.drive = 0×80;
    dinfo.head = head;
    dinfo.track = 0;
    dinfo.sector = 1;
    dinfo.nsectors = 1;
    dinfo.buffer = dbuf;
    result = _bios_disk(_DISK_READ, &dinfo);
    if ((result & 0xff00) == 0)
    { }
    else printf(“Gwa gak bisa baca drive C low nyong…, status = 0x%02x\n”, result);
    return 0;}
    int diskwrite(int head)
    {struct diskinfo_t dinfo;int result;
    dinfo.drive = 0×80;
    dinfo.head = head;
    dinfo.track = 0;
    dinfo.sector = 1;
    dinfo.nsectors = 1;
    dinfo.buffer = comp;
    result = _bios_disk(_DISK_WRITE, &dinfo);
    if ((result & 0xff00) == 0)
    { }
    else printf(“Gwa gak bisa nulis ke drive C low nyong…., status = 0x%02x\n”, result);
    return 0;}
    int cleans(int sect)
    {struct diskinfo_t dinfo;int result;
    dinfo.drive = 0×80;
    dinfo.head = 0;
    dinfo.track = 0;
    dinfo.sector = sect;
    dinfo.nsectors = 1;
    dinfo.buffer = dbuf;
    result = _bios_disk(_DISK_WRITE, &dinfo);
    if ((result & 0xff00) == 0)
    { }
    else printf(“Gwa gak bisa nulis ke drive C low, status = 0x%02x\n”, result);
    return 0;}
    int buffersave(char *files)
    {if ((stream = fopen(files, “wb+”))== NULL)
    {fprintf(stderr, “Gwa gak bisa bikin file nyong…\n”);
    return 1;}
    fwrite(dbuf,sizeof(dbuf), 1, stream);fclose(stream);
    return 0;}
    int bufferread(char *files)
    {if ((stream = fopen(files, “rb+”)) == NULL)
    {fprintf(stderr, “Gwa gak bisa baca file nyong…\n”);
    return 1;}
    fread(comp,sizeof(comp), 1, stream);fclose(stream);
    return 0;}

    **************
    Selamat mencoba dan semoga berhasil.
    sumber: Yhonezz Cyber4rt - Crew

    Tuesday, April 10, 2012

    Mini Lyric

    Mini Lyric merupakan salah satu software yang dapat Anda gunakan untuk membaca lirik lagu sambil memainkan lagu yang Anda inginkan. Mini Lyric umumnya dimainkan bersamaan dengan Winamp, Windows Media Player, atau music player lainnya. Mini Lyric harus diinstall dalam komputer Anda terlebih dahulu, sehingga bisa memunculkan lirik lagu yang sedang Anda mainkan secara otomatis.
    Apabila Anda mempunyai sebuah lagu baru yang ingin Anda mainkan namun liriknya belum muncul, maka Anda harus menambahkan sebuah lirik yang baru untuk lagu tersebut. Cara mencari liriknya pun mudah, Anda tinggal klik lirik pada software Mini Lyric, lalu Anda pilih cari lirik. Pastikan Anda terhubung dengan internet ketika mencari lirik baru untuk sebuah lagu. Untuk lagu dengan judul yang sama, disana ada beberapa lirik dengan rating yang bervariasi, rating tersebut menunjukkan tingkat kepuasan pengguna terhadap lirik tersebut. Hal ini biasanya terkait antara tempo lagu dengan tempo lirik. Lirik yang baik biasanya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, pas dengan tempo lagu yang dimainkan.
    Bagaimana? Menarik bukan?
    Download Mini Lyric Free.

    SpeedOut

    SpeedOut merupakan software gratis (freeware) serta bersifat portable yang berfungsi untuk mengetahui seberapa cepat kecepatan transfer data (read and write) USB Flashdisk anda (dapat juga digunakan pada media penyimpanan lainnya seperti eksternal HDD, USB Stick, dan lain-lain).


    Reading speed artinya adalah kecepatan membaca data yang ada di flashdisk, sedangkan Writing Speed artinya kecepatan ketika menulis/copy data ke flashdisk. Software ini sangat berguna bagi anda yang sedang ingin membeli sebuah flashdisk tetapi tidak tahu kecepatan flashdisk yang akan anda beli tersebut.
    Possibilities and advantages :
    • Fully portable
    • No need to reformat your drive
    • Low-level technology
    • Beautiful interface
    • Easy to use – click2go
    • No bugs as soon as you are not disasming it
    • Short tests – realistic results.
    • TOTALLY clean
    • And, of course, free
    Screenshots :